Benteng Orange
Untuk menembus
benteng, harus meniti 139 anak tangga terbuat dari batu gunung berukuran
1x setengah meter. Setelah melalui tangga ke 78, ditemui ada sebuah pos
penjagaan. Kemudian, ketika mencapai tangga ke 120 ada satu lagi pos
penjagaan. Sayangnya, pos jaga tentara Portugis ini sudah rusak,
sehingga yang terlihat hanya beton bersegi empat ukuran 2×2 meter.
Perjalanan belum sampai disitu, untuk memasuki pintu gerbang benteng
masih ada 29 anak tangga lagi. Disamping kanan, ada post penjagaan lagi
yang ukurannya cukup besar. Meski terlihat kumuh namun masih berdiri
kokoh. Nampaknya, pejagaan dulu oleh Portugis sangat ketat. Setiap yang
masuk harus diperiksa melalui penjaga pos.
Suasana
hangat dan sejuk menyambut siapapun yang mengunjungi situs sejarah ini
karena areal benteng dipenuhi pohon ketapang yang rimbun. Dari pos induk
ini, terlihat satu benteng besar yang kokoh disebelah kiri, dan ada
lagi satu pos pengintai dibagian kanan, dengan 45 anak tangga untuk
berada dipuncak pos pengintai. Diduga, pos pengintai musuh digunakan
oleh Portugis untuk melihat dari jarak jauh kapal-kapal bajak laut atau
musuh yang datang menyerang karena dari pos pengintai ini terlihat jelas
hamparan laut luas.
Di
pos pengintai, ada sebuah benteng perlindungan berbentuk bundar dengan
ukuran sekitar 10×10 meter dan ketebalan dinding hampir setengah meter.
Sayangnya, kini benteng yang satu ini sudah tertimbun tanah, dan sudah
ditumbuhi rumput liar karena tak dirawat.
Untuk
memasuki benteng utama, harus melalui satu pos penjagaan kecil. Benteng
utama ini konon dibuat untuk menjadi sarang pertahanan seluruh tentara
Portugis. Betapa tidak, benteng utama ini berukuran 50 x 40 meter
persegi dengan ketebalan dinding 60 centi meter. Dibagian kanan benteng,
ada lagi satu ruangan terbuka untuk ditempati meriam. 13 anak tangga
harus dilalui untuk berada di tempat meriam ini. Dibagian ujung benteng,
terdapat dua ruangan. Satu ruangan yang langsung mengarah ke laut
sebagai tempat meriam dan satunya lagi sebagai ruang pelindung.
Menariknya
dimasing-masing ruangan ini, ada tangga terowongan menuju tempat
perlindungan bawah tanah. Dibawah tempat penempatan meriam, ada sebuah
tangga menjulur kebawah yang menghubungkan dengan ruangan bawah tanah
yang terletak dibagian tengah benteng utama ini. Karena, tangga ruang
bawah tanah ini sudah tertimbun maka tidak bisa diprediksi berapa luas
ruang bawah tanah tersebut. Konon, tempat itu menjadi ruang perlindungan
bagi pejabat Portugis juga untuk prajurit jika situasi perang.
Sementara,
untuk tangga terowongan yang berada bawah tempat perlindungan menuju ke
laut. Sayangnya, terowongan ini sudah tertimbun tanah. "Terowongan
bawah tanah ini sekitar 100 meter menuju kelaut. Digunakan Portugis
untuk memasuki benteng dari arah laut.
Menurut
Opa Gani warga Sulawesi tenggara yang sudah 18 tahun menjaga benteng
ini menuturkan, nama asli benteng Orange belum diketahui. Namun, ketika
bangsa Belanda memasuki kawasan Gorut pada abad ke 18, mereka kemudian
menamakan benteng peninggalan Portugis dengan nama Orange. "Kenapa
dinamakan Benteng Orange, karena saat itu ada beberapa orang Belanda
yang bermain volli ball di benteng utama yang saat ini saya ditanami
tanaman jagung dan ubi jalar. Kala itu, orang-orang Belanda yang main
volli menggunakan baju warna orange sehingga pimpinan Belanda
berinisiatif menamakan benteng ini Benteng Orange," tutur Lagani, sambil
mengingat-ingat sejarah keberadaan benteng tersebut.
Pemugaran
benteng baru dilakukan tiga kali. Pertama, saat Belanda menduduki
wilayah Gorut 350 tahun silam dan kedua pada tahun 1980 dipugar oleh
bagian kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Dan baru-baru ini,
dilakukan perbaikan. Itupun hanya beberapa bagian benteng misalnya,
pagar benteng serta jalan menuju benteng.
Kondisi
Benteng Orange cukup memprihatinkan. Tak diurus, akibatnya beberapa
bagian benteng sudah rusak. Bahkan, tidak ada lagi ditemukan benda-benda
peninggalan Protugis maupun bangsa Belanda yang lama memanfaatkan
benteng sebagai pertahanan. Padahal, benteng orange ini bisa jadi salah
satu icon wisata yang dapat diandalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar