Senin, 03 Maret 2014


Tempat Tujuan Wisata Menarik di Kota Gorontalo-1
    Indonesia memang merupakan tempat yang cukup kaya akan keindahan alam dan juga tempat wisatanya yang sangat beragam dan menarik. Dari Sabang hingga Merauke, kita bisa menemukan banyak sekali tempat wisata yang patut dan wajib dikunjungi. Jadi, untuk memperoleh pengalaman liburan yang menyenangkan, kita tak perlu jauh-jauh ke luar negeri karena di negeri sendiri pun masih banyak tempat menarik yang bagus dan patut dikunjungi.

Salah satu daerah yang juga memiliki banyak sekali tempat wisata menarik adalah propinsi Gorontalo. Propinsi Gorontalo ini berada di kawasan Sulawesi Utara. Daerah ini bisa menjadi salah satu alternatif tujuan liburan dan wisata kita karena memiliki banyak sekali tempat wisata menarik yang bisa kita kunjungi, baik itu berupa wisata alam yang indah dan juga cantik maupun wisata sejarah dan budaya yang menakjubkan dan unik.

Wisata Alam Menarik dan Indah di Gorontalo

Wisata alam memang menjadi andalan dimana banyak orang sering memilih wisata alam sebagai tujuan mereka berlibur, terlebih untuk menyegarkan kembali pikiran serta menghilangkan kepenatan dari suasana kota yang cenderung bising dan sesak. Di Gorontalo pun ada banyak tempat tujuan wisata alam yang bisa kita pilih.

Salah satu wisata alam yang cukup menarik untuk dikunjungi di Gorontalo adalah Pantai Bolihutu’o. Pantai ini terletak kurang lebih seratus duapuluh kilometer dari arah kota ke barat, tepatnya berada di Kabupaten Boalemo. Pantai Bolihutu’o merupakan tujuan wisata yang cukup tepat untuk menyegarkan pikiran dan juga untuk menghilangkan kepenatan yang kita rasakan karena tempatnya yang cukup tenang.

Selain pantai Bolihutu’o, kita bisa juga berlibur dan mengunjungi pantai yang indah lainnya di Gorontalo, misalnya adalah Pantai Lahilote yang berada di Kelurahan Pohe, Kota Selatan atau berada sekitar enam kilometer dari pusat kota dan cenderung mudah untuk dijangkau. Pantai ini tidak hanya cantik dan sudah tertata apik, namun juga unik karena terdapat Batu Liyodu yang berbentuk telapak kaki yang juga sesuai dengan legenda Lahilote di sana.

Selain wisata alam pantai, kita juga bisa merelaksasikan diri menikmati wisata alam Pemandian Air Panas Lombongo yang terletak di Desa Lombongo, Suwawa, Bone Bolango, Gorontalo atau sekitar tujuh belas kilometer dari arah kota. Obyek wisata ini bisa ditempuh dengan menggunakan mobil maupun motor. Tiket masuk ke pemandian ini pun sangat murah yaitu hanya berkisar dua ribu rupiah saja, kita sudah bisa menikmati atraksi kesenian dan juga segarnya pemandian air panas di sana.
Tempat Tujuan Wisata Menarik di Kota Gorontalo-2


Wisata Sejarah di Gorontalo
Selain keanekaragaman dan keindahan wisata alamnya, kita juga bisa menikmati keunikan dari wisata sejarah yang ada di Gorontalo. Salah satu tujuan wisata sejarah di Gorontalo yang patut dikunjungi adalah Menara Limboto. Menara ini menjadi ikon dari Propinsi Gorontalo. Menaranya yang cukup megah dan agung ini menjadi salah satu daya tarik bagi Gorontalo.
Menara ini memiliki tinggi sekitar enampuluh meter dengan lima lantai. Kita bisa menaikinya menggunakan lift dan melihat keindahan Kota Gorontalo dari atas, namun ada baiknya kita tak mengajak anak-anak untuk menaiki menara ini karena alasan keamanannya.

Tempat Tujuan Wisata Menarik di Kota Gorontalo-3


Obyek Wisata Pantai

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara mengandalkan obyek wisata pantai untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin di Gorontalo Utara, Kamis (15/8/2013), mengatakan pembenahan obyek wisata pantai terus dilakukan, bahkan Pemkab telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan Pulau Saronde sebagai ikon pariwisata.


"Selama 30 tahun ke depan, pulau yang terletak 45 kilometer dari wilayah daratan Kwandang ini akan dikembangkan menjadi pusat pariwisata dan kebudayaan daerah," ujar Indra.


Beberapa obyek wisata pantai lainnya seperti Pantai Minanga dan Monano, juga akan dikembangkan. Namun penanganan saat ini baru sebatas penataan sarana dan prasarana pendukung. Obyek wisata tersebut dikembangkan karena telah memiliki akses transportasi yang memadai sehingga mudah dijangkau.


Bupati mengatakan tidak tertutup kemungkinan bagi pihak swasta baik di dalam maupun luar Provinsi Gorontalo untuk mengembangkan obyek wisata pantai itu seperti Pulau Saronde. Apalagi minat kunjungan di dua obyek pantai ini, lanjut Indra, cukup tinggi saat akhir pekan maupun liburan panjang.




  Pemkab Gorontalo Utara akan fokus menampilkan atraksi budaya lokal seperti lomba tradisional lari karung, panjat pinang dan karapan sapi.

Terbukti, kata bupati, hiburan rakyat ini mampu menyedot perhatian pengunjung meski hanya digelar setahun sekali saja, yaitu saat Festival Saronde, Ritual Mandi Safar di Pantai Minanga maupun Lebaran Ketupat.
Bupati menambahkan Pemkab Gorontalo Utara akan serius mengembangkan potensi pariwisata yang memiliki prospek ekonomis menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daerah.








kolam mata air panas.

Provinsi Gorontalo sebagian besar terdiri dari daerah pegunungan yang membentang dari utara ke selatan provinsi ini. Panorama Pegunungan Gorontalo sangat menakjubkan.

Gunung-gunung dan hutan adalah rumah-rumah bagi flora dan fauna unik. Anoa, tarsius, burung maleo, dan babi rusa  adalah salah satu spesies langka yang dapat Anda ditemukan di sini. Maleo, misalnya, adalah spesies burung yang telurnya lebih besar dari tubuhnya sendiri. Sementara Tarsius adalah primata terkecil di dunia, tetapi memiliki panjang sekitar 10 cm.

Anda dapat menemukan pohon ebony, lingua, nantu, meranti, dan rotan di hutan Gorontalo. Di bagian selatan laut Gorontalo, yaitu di Teluk Tomini, ada beberapa pulau kecil yang tersebar. Pulau-pulau belum berpenghuni dan pasir putih sangat indah mengelilingi. Teluk Tomini dilintasi oleh garis khatulistiwa dan secara alami ditinggali oleh beragam jenis hewan laut. Karena itu,
Teluk Tomini adalah surga bagi para penyelam.
Kolam Renang Potanga
Anda dapat juga mengunjungi sebuah Kolam Renang Potanga yang terletak sekitar 4 km dari pusat kota Gorontalo. Kolam airnya dingin dan segar, berasal dari mata air pegunungan alami. Selain itu ada Pentadio Resort di sebelah utara Danau Limboto, 12 kilometer dari pusat Kota Gorontalo. Resor ini memiliki spa yang lengkap, cottage, kolam renang, dan

Benteng Otanaha
Di masa lalu. Benteng Otanaha, digunakan para Raja Gorontalo ini sebagai tempat perlindungan dan pertahanan. Keunikan benteng terlihat adalah material yang digunakan untuk membangun benteng campuran pasir, plester, dan putih telur Maleo. Pemandangan Danau Limboto dapat dilihat jelas dari sini, karena letaknya di atas dataran tinggi. Tepatnya, di Dembe I, Kota Barat, sekitar 8 km dari pusat kota Gorontalo. Ada dua benteng lagi yang terletak di daerah yang sama, yaitu Otahiya dan Istana Ulupahu. Pengunjung harus melewati 345 anak tangga untuk mencapainya.
Monumen Nani Wartabone
Monumen Nani Wartabone. Ini adalah monumen sejarah pahlawan lokal Gorontalo, bernama Nani Wartabone. Ia berperan penting dalam perjuangan rakyatGorontalo. Monumen ini terletak di tengah Taman Taruna Remaja Gorontalo.
Ada Mesjid Hunto (Sultan Amai). Masjid Hunto adalah salah satu masjid tertua di Gorontalo (300 tahun). Masjid ini terletak di desa Siendeng di kota Gorontalo. Di masjid ini, ada sumur dan beduk  yang memiliki umur sama seperti Mesjid itu sendiri.
Pasir Putih Leato
Pasir Putih Leato memiliki pantai berpasir putih yang akan memberikan kesan meyegarkan untuk Anda. Di sini Anda pun dapat melihat langsung proses perbaikan perahu kayu dengan cara tradisional. Kehidupan bawah air di tempat ini cukup menarik. Karang-karang yang indah, dan kapal ikan yang unik telah menjadi daya tarik bagi para penyelam. Pantai ini terletak di Leato Utara, sekitar 12 km dari pusat kota.
Taman Laut Olele sangat khas dari yang lain karena kekayaan sumber daya laut. Taman ini merupakan tempat menyelam terdekat, hanya 45 menit dari kota Gorontalo. Tempat  menyelam lainnya adalah Pantai Lahilote.
Danau Limboto
Danau Limboto. Desa bernama Iluta, berjarak 10 km dari pusat kota, menandai jalan masuk ke pula ini. Karakteristik  unik  danau ini terletak karena memiliki berbagai jenis ikan air tawar yang hanya dapat ditemukan di danau ini. Selain itu, di danau ini ada sebuah lapangan pendaratan pesawat amfibi bernama Katelina, dahulu membawa Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno.
Menara Mulia
Menara Kemuliaan merupakan sebuah menara dengan ketinggian 60 meter. Pada bagian atas menara ini terdapat teleskop untuk gunakan menjelajahi pemandangan yang indah dari Danau Limboto. Di dalam menara ini Anda bisa melihat banyak cendera mata yang ditampilkan dan beberapa restoran.
Pemandian Air Panas Alami Lombongo
Pemandian Air Panas Alam Lombongo terletak di desa Lombongo, Suwawa, sekitar 20 km dari pusat kota. Memiliki pemandian air panas alami, arena bermain, dan panggung untuk pertunjukan seni. Mata air panas mengandung belerang yang dapat menyembuhkan penyakit kulit.
Tangga 2000 dan Jejak Kaki Lahilote
Di objek wisata Tangga 2000 dan Jejak Lahilote ini. Anda akan menikmati keindahan Teluk Tomini. Di lokasi ada fasilitas toko dan tempat rekreasi. Pohon-pohon kelapa rindang memberikan suasana dingin di malam hari. Melihat sebuah batu besar  yang terlihat seperti jejak kaki manusia, "Lahilote", terletak di Pantai Indah Pohe, Kota Selatan. Secara historis, Lahilote adalah jejak kaki dari seorang pria yang menikah dengan seorang malaikat yang jatuh ke jatuh bumi.
Air Terjun Ayuhulalo
Air terjun Ayuhulalo ini terletak di desa Ayuhulalo (Ayuhulalo berarti hutan bulan), Tilamuta. Berada sekitar 5 km dari Kabupaten Boalemo. Lingkungannya segar karena terdapat hutan hijau yang teduh dengan air segar disekitarnya.
Pantai Indah Boalemo
Pantai Indah Boalemo memiliki pantai pasir putih dengan air yang tenang dan jernih. Di sini Anda dapat merasa nyaman dan rileks, berenang, berperahu, atau menyelam.  Di sepanjang pantai, terdapat kelapa dan pohon pinus. Selain itu, panati ini memiliki beberapa resort mewah.

Taman Laut Bitilia
Taman Laut Bitilia memiliki beberapa tempat menyelam dengan pemandangan bawah laut yang luar biasa indah. Tempat ini hanya 15 menit dari Pantai Boalemo Indah.

Pantai Bolihutuo
Sebagian besar Pantai Bolihutuo ditumbuhi pohon pinus raksasa, pohon ini  menciptakan suasana yang sejuk dan tenang di sekitar pantai. Pasir putihnya yang tersebar  di sekitar pantai membuat keindahan pantai lebih lengkap. Tersedia juga beberapa cottage di sini.

Desa Suku Bajo
Desa Suku Bajo (Tilamuta, Torosiaje, Popayato) di huni oleh suku Bajo yang tinggal  berkelompok dan memiliki budaya dan tradisi yang unik. Mereka selalu membuat kerajinan di atas kapal dan bekerja sebagai nelayan. Suku Bajo yang masih tinggal di perahu disebut "Bangau", mereka pergi dari satu pulau ke pulau lain pada akhirnya kembali ke Pulau Pantai Toro untuk budidaya mutiara dan rumput laut.
Pusat Kerawang
Pusat industri kerajinan kerawang  (Karawo) adalah salah satu tempat penghasil kain kerajinan tradisional Gorontalo yang indah.

Pemakaman Suci Ju Panggola
Pemakaman suci Ju Panggola dibangun abad ke-14 terletak di Kecamatan Dembe I, 8 km dari pusat Kota Barat di kota Gorontalo. Orang Gorontalo yang tinggal di sekitar kuburan menganggap pemakaman ini sebagai tempat suci karena memiliki karakteristik yang unik, terkait dengan budaya Islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan untuk mengetahui bahwa banyak pengunjung melakukan meditasi di sekitar daerah pemakaman.
Rumah Adat Gorontalo    
Rumah Adat Gorontalo merupakan rumah tradisional terletak di pusat sub-distrik Limboto, Gorontalo. Secara harafiah “Bantayo” berarti bangunan dan “Poboide” berarti tempat pertemuan. Bantayo Poboide diambil selain sebagai budaya Gorontalo yang juga berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan seni dan budaya Gorontalo. Bantayo Poboide memiliki banyak ruangan dan setiap ruangan memiliki fungsi yang berbeda. Ornamen yang di dinding menyimbolkan setiap segi aktifitas penghuninya.
Pantai Olele
Pantai ini merupakan pintu masuk ke surga bawah laut. Kehidupan bawah laut yang indah dan menakjubkan ini telah dikenal penyelam dari seluruh dunia.
Sejarah
Di masa lalu, beberapa kerajaan membentuk persekutuan yang disebut Pohalaa. Ada lima, yaitu Gorontalo, Limboto, Suwawa, Boalemo, dan Atinggola. Pada akhir abad 19, Belanda mejajah daerah ini sampai Jepang mengambil alih. Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, Belanda mencoba untuk memerintah lagi dengan menciptakan negara boneka, tetapi penduduk Gorontalo menentang keras sehingga Gorontalo menjadi bagian dari Indonesia tahun 1950.
Dahulu  Gorontalo termasuk di Provinsi Sulawesi Utara. Tahun 2001 menjadi provinsi baru, ke-32 di Indonesia.
Transportasi
Penerbangan reguler ada di bandar udara Jalaludin, dari Manado atau Makasar.
Masyarakat dan Budaya
Penduduk setempat adalah  umumnya orang Melayu, kelompok Polinesia. Orang-orang Ternate, Tidore, Bugis, dan Makassar juga banyak ditemukan di sini.

Kuliner

Penggemar kuliner harus mencoba Milu siram. Ini adalah sup jagung, ikan, garam, kelapa parut, cabai dan jeruk nipis. Dapat ditemukan hampir di mana saja di Gorontalo, terutama di warung sekitar pasar di malam hari. Pengaruh Belanda juga membuat Gorontalo menjadi salah satu kota roti terbaik di Indonesia. Kue dan kue kering yang lezat dan cocok dengan lidah Anda penyuka rasa manis.



Monumen Nani Wartabone dibangun sekitar tahun 1987 pada masa pemerintahan  Drs. A. Nadjamudin, Walikotamadya Gorontalo. Monumen ini terletak di Lapangan Teruna Remaja, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selalatan, Kota Gorontalo, tepat di depan rumah Dinas Gubernur Provinsi Gorontalo saat ini .


Nani Wartabone adalah putra asli Daerah Gorontalo yang telah banyak mengabdikan diri sebagai pejuang bangsa dan negara, khususnya dalam gerakan patriotisme melawan penjajahan Belanda. Gerakan patriotisme Rakyat Gorontalo di bawah pimpinan Nani Wartabone, dengan menggunakan taktik dan strategi perjuangan mampu mengusir bangsa penjajah, Belanda, dari Bumi Kerawang, Gorontalo. Perjuangan rakyat Gorontalo yang patriotik mencapai klimasnya pada tanggal 23 Januari 1942, menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang mampu memproklamasikan kemerdekaan RI dari Bumi Gorontalo, lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda. 
Jiwa patriotisme yang tumbuh dan terpelihara sejak abad ke-17, berpuncak pada patriotisme 23 Januari 1942, merupakan batu-batu kerikil yang dipersembahkan rakyat Gorontalo dalam batas-batas kemampuannya dalam pembangunan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945.


jiwa patriotik tersebut muncul dan tumbuh terus pada masa kekuasaan Jepang, serta terus dibina dan diwariskan kepada generasi sekarang.
Monemen Nani Wartabone dibangun untuk mengingatkan kepada masyarakat Gorontalo akan peristiwa bersejarah 23 Januari 1942, dan diharapkan agar bibit buah hasil perjuangan itu akan tumbuh pada jiwa generasi sesudahnya untuk membangun Indonesia tercinta ini dalam mengisi kemerdekaan.




Beliau lahir pada tanggal 30 April 1907 dan wafat tanggal 3 Januari 1996. Ayah beliau bernama Zakaria Wartabone, seorang Jogugu (semacam Camat) pada  zaman Pemerintahan Belanda. Ibu beliau bernama Saerah Mooduto.
Pada Jumat, 07 November 2003 pukul 10.00 WIB Alm Haji Nani Wartabone dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Megawati Sukarnoputir bertempat di Istana Negara ditandai dengan pembacaan Surat Keppres RI Nomor 085/TK/2003, tanggal 6 November 2003.
Beliau pernah memimpin Pemerintahan Sipil di Gorontalo pasca-Hindia Belanda yang berumur 144 hari, dengan penduduk berjumlah 300 ribu orang. Wilayanya mencakup wilayah timur, Molibagu dan Kaidipang (sekarang wilayah Bolmong),  dan wilayah barat,  Buol dan Tolitoli (Sulteng).
Administrasi Pemrintahan Gorontalo dijalankan tanpa melakukan perubahan berarti dari struktur pemerintahan era Hindia Belanda. Apalagi dari segi personalia, hampir tidak ada kendala karena sebagaian besar pamong praja di tingkat bawah yang dipegang oleh pribumi yang loyal terhadap perjuangan tetap menjalankan fungsinya.

Wisata Tempat Pentadio Resort


Objek wisata ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Drs. Jusuf Kalla pada tanggal 25 Februari 2004. Objek wisata yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar dengan dana APB Kabupaten Gorontalo merupakan objek wisata yang bertaraf internasional, dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, serta dikelola secara profesional. Objek wisata ini terletak di Desa Pentadio, Kecamatan Telagabiru, Kabupaten Gorontalo. Lokasinya sangat menarik dan strategis karena terletak di kawasan Danau Limboto. Fasilitas yang ada di Pentadio Resort ini, antara lain, restauran, toko suvernir, kolam renang, pondokan, sauna, air mancar, lokasi pemancingan, dan bak air panas. 
Di lokasi ini juga terdapat sumber air panas yang mengalir ke Danau Limboto. Di lokasi tersebut para pengunjung dapat menyaksikan semburan mata air yang cukup panas sehingga dapat digunakan untuk merebus telur hingga matang. Mereka dapat menikmati siraman air dari sumber mata air yang cukup hangat yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit.



Wisata Tempat Pantai Lahilote

Obyek Wisata pantai yang terdapat sebuah batu berbentuk tapak kaki terletak di Pantai Lahilote Kelurahan Pohe Kecamatan Kota Selatan, kurang lebih 6 km dari pusat Kota Gorontalo.

Botu berarti batu, Liyodu berarti tapak kaki, jadi Botu Liyodu adalah batu berbentuk tapak kaki. Konon menurut legenda, batu ini adalah tapak kaki dari seorang pemuda bernama Lahilote, karena kasmaran dengan seorang bidadari dari kayangan yang bernama Boyilode Hulawa, sampai nekad mencuri sayap berbentuk selendang dari sang putri, namun dalam perjalanan rumah tangganya Lahilote ditinggalkan sang putri kembali ke kayangan.

Untuk kedua kalinya Lahilote nekad menyusul Putri Boyilode Hulawa ke kayangan dengan bantuan lentikan ujung rotan sakti yang disebut Hutiya Mala. Pertemuan dengan istrinya unik, dan membinggungkan karena ketujuh bidadari yang memiliki persamaan wajah mengaku seluruhnya bernama Boyilode Hulawa, sehingga sukar baginya menentukan siapa Boyilode Hulawa yang asli.

Berkat bantuan seekor kunang – kunang yang hinggap pada sanggul istrinya, lahilote menemukan sang putri sesuai dengan undang – undang kayangan , bahwa siapa saja yang menjadi tua dan rambutnya beruban, ia harus dikembalikan ke dunia , karena kayangan bukan tempat dari manusia yang memilikiproses ketuaan.

Sang putri melepaskan suaminya lahilote dengan menurunkanya melalui rambut uban yang dirajut menjadi tali. Namun antara bumi dan langit tali uban itu putus, dan lahilote dengan derasnya jatuh kebumi dalam keadaan berdiri. Kaki kanannya jatuh di pantai Pohe Kota Gorontalo dan kirinyajatuh pantai Kwandang di Kabupaten Gorontalo.

Lagenda lahilote ini sampai sekarang masih dituturkan oleh masyarakat sebagai cerita rakyat bagi generasi selanjutnya. Pantai lahilote tetap menjadi obyek wisata bagi masyarakat Daerah Gorontalo dan wisatawan dari manca negara.
Pantai Lahilote ini mempunyai garis pantai melengkung membentuk busur panah dengan pasir putih yang membentang.




Suasana pantai ini begitu eksotik dengan keindahan pantainya yang telah di tata rapi. Penataan sekitar Pantai Lahilote oleh Pemerintah Kota Gorontalo yang dikerjakan sekitar tahun 2000 bertujuan menahan abrasi pantai akibat pasang surut air laut pantai lahilote.
Lokasi ini kemudian di kenal dengan nama Tangga 2000. Sekilas orang membayangkan jika mendengar nama tangga 2000 bahwa tangga di lokasi ini berjumlah 2000. Wisata pantai lahilote sangat cocok buat liburan akhir pekan bersama keluarga. Di pantai ini wisatawan juga dapat menikmati hamparan pasir putih yang cukup cocok untuk aktivitas bermain pasir, voli pantai, atau berjalan kaki menyusuri tepian pantai.

Apabila berkunjung pada sore hari, jangan lupa untuk menyempatkan diri menyaksikan matahari terbenam (sunset) di pantai ini. Sebab, panorama sunset Pantai Lahilote termasuk salah satu sunset terindah di Gorontalo.


Pemandian Air Panas Lombongo




Pemandian Air Panas Lombogo memiliki keunikan yang sangat menakjubkan. Air yang keluar dari mata air di sela-sela bebatuan itu dapat digunakan untuk merebus telur hingga matang. Bahkan, air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Di samping itu, pengunjung dapat menikmati kehangatan air kolam renang sambil menyaksikan berbagai atraksi kesenian yang sering dipentaskan di tempat ini.
Pemandian Air Panas Lombongo terletak di Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Obyek wisata ini terletak sekitar 17 km dari pusat Kota Gorontalo. Perjalanan dari Kota Gorontalo menuju lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan mobil sewaan maupun ojek. Harga tiket masuk ke lokasi pemandian ini relatif murah, yaitu Rp.2.000/orang (Maret 2008).
Di lokasi ini para pengunjung dapat menikmati perbagai atraksi kesenian yang sering dilaksanakan di tempat ini. Di samping itu, mereka dapat menikmati hangat air di tempat pemandian (kolam renang) Lombongo yang juga sangat bermanfat untuk menyembuhkan penyakit kulit. Tempat ini juga menarik untuk relaks dan melepaskan segala bentuk kelelahan saat sibuk bekerja.Kolam renang  yang berisi air hangat ini berukuran 500 m2 dengan kedalaman 1 hingga 2 meter.
Di sekitar pemandian ini terdapat aliran sungai serta berbagai jenis pepohonan yang menyejukkan dan menyegarkan, sehingga tempat ini sangat cocok untuk menghilangkan kepenatan setelah sibuk bekerja.
Pengunjung yang tidak sempat membawa bekal makanan tidak perlu khawatir. Di sekitar lokasi tersedia warung-warung yang menjual makanan dan aneka camilan.


Wisata Tempat Benteng Otanaha




Objek wisata ini terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1522.
Sekitar abad ke-15,dugaan orang bahwa sebagian besar daratan Gorontalo adalah air laut. Ketika itu, Kerajaan Gorontalo di bawah Pemerintahan Raja Ilato, atau Matolodulakiki bersama permaisurinya Tilangohula (1505–1585). Mereka memilik tiga keturunan, yakni Ndoba (wanita),Tiliaya (wanita),dan Naha (pria).Waktu usia remaja,Naha melanglang buana ke negeri seberang, sedangkan Ndoba dan Tiliaya tinggal di wilayah kerajaan.
Suatu ketika sebuah kapal layar Portugal singgah di Pelabuhan Gorontalo Karena kehabisan bahan makanan, pengaruh cuaca buruk, dan gangguan bajak laut.

Mereka menghadap kepada Raja Ilato. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan, bahwa untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negeri, akan dibangun atau didirikan tiga buah benteng di atas perbukitan Kelurahan Dembe, Kecamatan Kota Barat yang sekarang ini, yakni pada tahun 1525. 
 

Ternyata, para nakhoda Portugis hanya memperalat Pasukan Ndoba dan Tiliaya ketika akan mengusir bajak laut yang sering menggangu nelayan di pantai.Seluruh rakyat dan pasukan Ndoba dan Tiliaya yang diperkuat empat Apitalau, bangkit dan mendesak bangsa Portugis untuk segera meninggalkan daratan Gorontalo.Para nakhkoda Portugis langsung meninggalkan Pelabuhan Gorontalo. 
 
Ndoba dan Tiliaya tampil sebagai dua tokoh wanita pejuang waktu itu langsung mempersiapkan penduduk sekitar untuk menangkis serangan musuh dan kemungkinan perang yang akan terjadi.Pasukan Ndoba dan Tiliaya,diperkuat lagi dengan angkatan laut yang dipimpin oleh para Apitalau atau ‘kapten laut’, yakni Apitalau Lakoro, Pitalau Lagona, Apitalau Lakadjo, dan Apitalau Djailani.
Benteng Otanaha
Sekitar tahun 1585, Naha menemukan kembali ketiga benteng tersebut. Ia memperistri seorang wanita bernama Ohihiya.Dari pasangan suami istri ini lahirlah dua putra, yakni Paha (Pahu) dan Limonu.Pada waktu  itu terjadi perang melawan Hemuto atau pemimpin golongan transmigran melalui jalur utara. Naha dan Paha gugur melawan Hemuto.
 
Limonu menuntut balas atas kematian ayah dan kakaknya. Naha, Ohihiya, Paha, dan Limonu telah memanfaatkan ketiga benteng tersebut sebagai pusat kekuatan pertahanan. Dengan latar belakang peristiwa di atas,maka ketiga benteng dimaksud telah diabadikan dengan nama sebagai berikut. Pertama, Otanaha. Ota artinya benteng. Naha adalah orang yang menemukan benteng tersebut. Otanaha berarti benteng yang ditemukan oleh Naha. 
 


Kedua,Otahiya. Ota artinya benteng. Hiya akronim dari kata Ohihiya, istri Naha Otahiya,  berarti benteng milik Ohihiya. Ketiga Ulupahu.Ulu akronim dari kata Uwole,artinya milik dari Pahu adalah putera Naha.Ulupahu berarti benteng milik Pahu Putra Naha. 
Benteng Otanaha
Benteng Otanaha, Otahiya, dan Ulupahu dibangun sekitar tahun1522 atas prakarsa Raja Ilato dan para nakhoda Portugal.
 
Benteng Otanaha terletak di atas sebuah bukit, dan memiliki 4 buah tempat persinggahan dan 348 buah anak tangga ke puncak sampai ke lokasi benteng. Jumlah anak tangga tidak sama untuk setiap persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat 52 anak tangga; II = 83; III = 53; IV = 89; Benteng = 71 anak tangga (total: 348 tangga naik).







Menara Keagungan Limboto


enara Keagungan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamzah Haz, pada hari Sabtu, 20 September 2003. Nama menara ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati Gorontalo Nomor 717 Tahun 2003 tanggal 18 September 2003 yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Gorontalo. Menara ini dibangun sejak tahun 2002 dan menelan biaya Rp 8,6 miliar,  dikerjakan oleh PT Gunung Garuda Indonesia dan PD Pedago Kabupaten Gorontalo.
Tinggi Menara Keagungan 65 meter, terdiri atas lima lantai, dengan rincian (dari dasar ke puncak menara):
  • Lantai I  = 446,56 m2 tinggi 10 meter, auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang, dirancang untuk tempat rapat;
  • Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran;
  • Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir);
  • Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang;
  • Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang.
  • Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah. 
  • Lebar kaki pancang 21 meter.
Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km. 
Nama Pengunjung Perdana Menara Keagungan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Masing masing telah menyetor sebesar Rp 50 juta, dan nama-nama mereka diabadikan dalam prasasti sebagai Pengunjung Perdana. Mereka adalah:
  1. Hi. Abdullah Alkatiri, S.H.
  2. Hi. Zainuddin Hasan, M.B.A.
  3. Hi. Syamsur Yunus
  4. Drs. Hi. Rusli Habibie
  5. Agung Mazin, S.H.
  6. Drs. Hi. Hamzah Isa, S.H.
  7. Hi. Roem Kono
  8. Dr. Ir. Moh. Revodi A.
  9. Ir. Hi. Hamid Kuna
  10. Hi. Rahmat Gobel
  11. Dr. Hi. Dahlan Muda
    Jika ingin naik hingga ke puncak menara, kita bisa menggunakan lift yang akan mengantar kita ke lantai dua. Di lantai dua, kita bisa berpindah lift yang lalu akan membawa kita ke puncak menara. Selain menggunakan lift, pengunjung juga bisa mencapai puncak dengan menaiki anak tangga. Sayangnya, fasilitas Menara Keagungan ini terlihat sudah tak terurus. Toilet yang ada tak bisa dipergunakan dan yang mencemaskan adalah banyaknya pelindung di sisi menara yang sudah hilang atau pecah sehingga pengaman sisi menara hanya dibatasi oleh teralis besi.
    Meskipun pemandangan yang dapat dilihat dari atas menara cukup menyegarkan mata, tapi tiupan angin serta dek pantau yang cukup sempit membuat menara ini tak layak dikunjungi oleh keluarga yang membawa serta anak-anak kecil. Jika memang Menara Keagungan ini dimaksudkan untuk mengekor kesuksesan si cantik Eiffel, sebaiknya pemerintah setempat harus lebih memperhatikan perawatan serta tingkat keamanan menara ini. Bukankah Gustave Eiffel pun merancang mahakaryanya dengan presisi dan tidak asal-asalan?


    Wisata Tempat Pantai Taula'a







    Pantai Taula’a Gorontalo letaknya berada dibagian selatan daratan Gorontalo, terletak di desa Taula’a Kecamatan Bilato (sebelumnya kecamatan Boliyohuto) kabupaten Gorontalo. Jarak tempuhnya cukup dua jam saja dari Kota Limboto, pusat kabupaten Gorontalo. Akses kesana cukup mudah dan lokasinya pun berada dilingkungan masyarakatnya yang ramah dan berjiwa sosial.
    Pada tahun 2009 yang lalu, pantai ini dicanangkan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo menjadi pantai wisata bahari di provinsi Gorontalo, dan sekarang ini masih dalam pembenahan layaknya sebuah lokasi wisata. Lokasinya cukup menarik, pantainya berpasir bersama pepohonan nyiur melambai juga lokasi daratana sekitar pantai cukup luas. Posisi kawasan ini berbentuk huruf U dan menghadap kearah teluk tomini.

      Bagi anda yang tidak begitu suka dengan suasana gelombang, menginginkan suasana air yang nyaman untuk berperahu sendiri, maka laut dikawasan ini sangat cocok dengan selera anda, karena lautnya tidak bergelombang sebab posisinya berbentuk teluk. Pemandangan sekitar pun cukup menyegarkan pandangan mata kita, sebab disisi lain pantai ini anda bisa menyegarkan mata anda memandang pegunungan hijau yang sejuk.Air biru dan tenang adalah tempat yang pantastis untuk anda yang senang berperahu, sehingga tidak perlu khawatir akan gelombang bila anda sangat parno dengan tenggelam. Meski kawasan ini masih dalam pengembangan, tetapi bukan tidak mungkin, lokasi ini salah satu tempat nyang dipavoritkan masyarakat Gorontalo.





    Wisata Tempat Pantai Bolihutu'o



    Jika pada suatu ketika Anda datang di Provinsi Gorontalo, tidak ada salahnya mengunjungi Pantai Bolihutuo yang terletak di Kabupaten Boalemo, kira-kira 120 km ke arah barat Kota Gorontalo.Tentu saja di Kota Gorontalo sendiri sudah tersedia objek wisata pantai, yaitu Pantai Ria. Akan tetapi Bolihutuo cocok sebagai tempat untuk menenangkan diri dari segala rupa hiruk-pikuk kesibukan perkotaan.


        Kota Boalemo berjarak kurang lebih 100 km dari Gorontalo, ditempuh pakai kendaraan pribadi atau pun kendaraan umum dengan ongkos Rp15.000 per orang. Kota ini berada di tepi jalur Lintas Sulawesi. Selama perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam yang sejuk, hijau, lembah dan bukit ditandai dengan lambaian pohon kelapa, persis seperti syair lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Di sepanjang jalan itu pula kita bisa berhenti di beberapa tempat untuk membeli oleh-oleh seperti pisang yang besar-besar buahnya, makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak serta kulit ayam yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup jagung yang lezat) serta dodol khas daerah sana. Kota Boalemo semula adalah ibu kota kecamatan, yang kemudian dimekarkan menjadi sebuah kabupaten setelah Gorontalo berdiri terpisah dari Provinsi Sulawesi Utara menjadi provinsi tersendiri.



    Kota kecil ini masih dihiasi oleh pepohonan yang menghijau dengan ketenangan dan keramahan penduduknya yang khas. Ada yang istimewa di sini. Ikan napoleon yang berharga ratusan ribu per kilo di Jakarta, di sini bila musim tiba dan ada nelayan yang berhasil menangkapnya. Cuma berharga Rp 25.000 per kilonya. Selain itu Boalemo yang terletak di tepian Teluk Tomini ini juga terkenal dengan ikan terbangnya (bolihutuo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar