Wisata Tempat Perkampungan Suku Bajo
Suku Bajo di Desa Torosiaje Laut, Kecamatan Popayato, Pohuwato,
Gorontalo, berdiri tegak di atas permukaan laut Teluk Tomini.
Perkampungan yang berdiri sejak 1901 ini menawarkan pesona Teluk Tomini
yang indah, terutama saat matahari terbit dan tenggelam. Berlimpahnya
ikan menjadi penambah daya tarik tersendiri.
Dalam sejarah, Suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung yang hidup
di lautan. Mereka mendirikan gubuk di atas laut yang disangga batang
balok kayo. Dalam bahasa Bajo, toro adalah ‘tanjung’ dan siaje merupakan
julukan kepada seseorang yang berarti ‘si aje’ (si haji). Artinya,
Torosiaje adalah tanjung yang ditemukan oleh seorang pria bergelar haji
dan dipanggil siaje saat itu.
Desa Torosiaje Laut atau yang kerap disebut dengan Kampung Bajo
berjarak sekitar 400 kilometer dari pusat Kota Gorontalo dan bisa
ditempuh 7-8 jam perjalanan darat. Dari arah Bandar Udara Djalaluddin,
pengunjung bisa menyewa mobil taksi pelat hitam menuju Torosiaje.
Rata-rata sewa tarif taksi selama 24 jam adalah Rp 250.000-Rp 300.000.
Perjalanan menuju Torosiaje adalah menuju ke arah Sulawesi Tengah atau
ke arah barat dari bandar udara.
Setiba di dermaga menuju Desa Torosiaje Laut, sudah ada beberapa
lelaki yang menunggu di mulut jembatan menuju dermaga. Mereka adalah
tukang ojek perahu yang mengantar penumpang bolak-balik ke daratan
menuju Torosiaje Laut. Ongkosnya murah, setiap penumpang dipungut Rp
2.000 untuk menuju desa orang suku Bajo yang berjarak 500-an meter dari
darat itu.
Meski perkampungan ini telah berusia 110 tahun, jangan
dibayangkan kampung ini tertinggal atau masih primitif. Torosiaje telah
dipoles menjadi kampung wisata bahari yang unik pada 2007. Sudah ada
sarana penginapan, sekolah, masjid, rumah makan, toko kelontong,
termasuk toko perlengkapan telepon seluler. Warga di sana juga sudah
menikmati layanan televisi berbayar.
Warga Kampung Bajo sangat ramah. Mereka selalu tersenyum dan
kerap menyapa pendatang atau wisatawan yang berkunjung. Setelah
menyeberang dengan perahu, pengunjung mendaratkan kakinya di atas papan
kayo di perkampungan ini. Kampung Bajo yang terdiri dari dua dusun,
yakni Mutiara dan Bahari Jaya, berpola seperti huruf U. Rumah yang
berjumlah 245 unit dan dihuni 338 keluarga (1.334 orang) itu terhubung
oleh koridor beratap berbahan kayo selebar 2 meter dengan panjang 2
kilometer.
Nyaris di setiap rumah di Kampung Bajo terdapat karamba di
bagian bawah rumah. Di dalam karamba berisi berbagai jenis ikan yang
biasa dikonsumsi orang Bajo, yakni jenis ikan batu, kerapu, lajang, atau
cakalang. Untuk memasak lauk ikan, mereka tinggal mengambil menggunakan
jaring. Mudah sekali. Mudahnya mendapatkan ikan di Torosiaje ibarat
memetik bunga di taman. Bahkan, anak-anak di kampung ini salah satu
aktivitas bermainnya adalah memancing ikan. Mereka biasanya memancing
sambil duduk di koridor dengan menggunakan alat pancing berusa tali
plastik (senar) dengan umpan ikan kecil.
Menu di warung yang ada pun selalu ikan dan ikan. Anda mau tahun
seberapa lama menghabiskan ikan? Tidak perlu takut karena ikan akan
selalu disediakan terus-menerus. Ada dua jenis masakan ikan di sana,
yaitu digoreng atau dibakar. Sayurnya biasanya tumis kangkung atau kol.
Adapun pelengkapnya adalah dabu-dabu, sambal khas Gorontalo. Hmmm…
terbayang betapa sedapnya dinikmati dengan nasi yang masih mengepul
serta tiupan angin Teluk Tomini.
Nah, yang perlu diingat saat menginap di desa ini adalah jangan
sesekali melewatkan matahari terbit. Dari desa tersebut, kita bisa
menyaksikan detik demi detik sang surya muncul dari ufuk timur jika
beruntung langit sedang cerah. Saat itulah cahaya keemasannya menyiram
perairan laut sehingga bak bertaburan emas. Jangan lupa abadikan dengan
kamera. Tenggelamnya matahari juga menyuguhkan siluet perahu-perahu
nelayan Bajo yang membelah laut. Sangat indah.
Menurut Kepala Desa Torosiaje Laut Gootge Repi (63), wisatawan
ramai berkunjung saat liburan atau akhir pekan. Jumlah pengunjung bisa
mencapai 100 orang pada akhir pekan. Jumlah tersebut melonjak saat musim
liburan.
"Jika penginapan penuh, rumah-rumah warga siap menjadi
penginapan. Umumnya sebagian rumah warga di sini memang memiliki kamar
untuk disewakan kepada pengunjung dengan tarif rata-rata Rp 50.000 per
orang per malam," ucap Repi.
Wahiyudin Mamonto (35), salah seorang wisatawan di Kampung Bajo,
mengaku terkesan dengan keindahan alam laut di Torosiaje. Ketenangan
suasana, angin sepoi-sepoi, dan ombaknya yang kalem sangat cocok untuk
melepas penat pada akhir pekan setelah sebelumnya disibukkan oleh urusan
pekerjaan.
"Selain alam lautnya yang indah dan nyaman, saga terkesan dengan
masakan orang-orang Bajo di sini. Luar biasa nikmat. Masakan ikan
mereka berhasil membuat nafsu makan loan menggelora," kata pria yang
bekerja di satu badan usaha milik negara di Gorontalo itu.
Bagi Anda yang hendak mengunjungi Kampung Bajo di Torosiaje tak
perlu cemas perjalanan panjang di darat akan membosankan. Sejak
berangkat dari Kota Gorontalo, Anda juga bisa singgah di Pantai
Bolihutuoa di Kabupaten Boalemo. Setelah perjalanan darat selama tiga
jam dari Kota Gorontalo, pantai ini akan dilewati saat hendak menuju
Torosiaje.
Selepas Boalemo, Anda akan melewati rimbunnya Cagar Alam Tanjung
Panua di Kabupaten Pohuwato atau sekitar tiga jam perjalanan dari
Boalemo. Selain bisa beristirahat di tepi jalan yang rindang, di
sepanjang jalan juga banyak dijual madu hutan.
Wisata Tempat Air Terjun Ayuhulalo
Air
Terjun Ayuhulalo terletak sekitar 8 km dari pusat Ibukota Tilamuta
kabupaten Boalemo,dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dengan
menggunakan angkutan darat,umum maupun kendaraan pribadi ,Air Terjun
Ayuhulalo memiliki ukuran yang
tidak begitu besar.
Di tempat ini para wisatawan dapat menghabiskan waktu dengan menikmati keindahan Air Terjun Ayuhulalo,dan tanpa harus berpikir berapa harga yang harus dibayar. Keaslian air terjun yang berada diperbukitan hijau nan cantik ini, membuat wisatawan dapat berlama-lama untuk bersenang-senang guna menikmati hempasan air terjun,Air Terjun Ayuhulalo sangat cocok digunakan untuk wisata akhir pekan bersama keluarga.
Danau Limboto
Di objek wisata Danau Limboto yang terletak di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, yang saat ini memiliki kedalaman antara 5 hingga 8 meter ini, para pengujung atau wisatawan dapat menikmati berbagai kegiatan, antara lain, memancing, lomba berperahu, atau berenang. Selain itu, mereka juga dapat menikmati ikan bakar segar yang disediakan oleh mayarakat nelayan setempat dengan harga yang relatif murah.
Di tempat ini para wisatawan dapat menghabiskan waktu dengan menikmati keindahan Air Terjun Ayuhulalo,dan tanpa harus berpikir berapa harga yang harus dibayar. Keaslian air terjun yang berada diperbukitan hijau nan cantik ini, membuat wisatawan dapat berlama-lama untuk bersenang-senang guna menikmati hempasan air terjun,Air Terjun Ayuhulalo sangat cocok digunakan untuk wisata akhir pekan bersama keluarga.
Danau Limboto
Di objek wisata Danau Limboto yang terletak di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, yang saat ini memiliki kedalaman antara 5 hingga 8 meter ini, para pengujung atau wisatawan dapat menikmati berbagai kegiatan, antara lain, memancing, lomba berperahu, atau berenang. Selain itu, mereka juga dapat menikmati ikan bakar segar yang disediakan oleh mayarakat nelayan setempat dengan harga yang relatif murah.
Danau
Limboto dari tahun ke tahun luas dan tingkat kedalamannya terus berkurang.
Luas Danau Limboto pada tahun 1999 berkisar antara 1.900-3.000 ha, dengan
kedalaman 2-4 meter (Cabang Dinas Perikanan Kabupaten Gorontalo, 2000).
Pada tahun 1932, luas perairan ini mencapai 7.000 ha, dengan kedalaman
maksimum 30 m.
Dengan demikian, telah terjadi pendangkalan yang cukup cepat di perairan ini yang mencapai 38,80 cm/tahun. Penggundulan hutan di sekitar perairan tersebut tampaknya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup tinggi.Data kualitas air selama 1998-1999 menunjukkan bahwa suhu air permukaan Danau Limboto pada siang hari berkisar antara 29-32,50o C, sedangkan kecerahannya ("transparency") 35-65 cm. Pada siang hari, kadar oksigen dalam air permukaan dan dalam lapisan 1 meter di bawah permukaan berturut-turut adalah 6-10,30 mg/l dan 4-7,10 mg/l. Dengan demikian, telah terjadi pendangkalan yang cukup cepat di perairan ini yang mencapai 38,80 cm/tahun. Penggundulan hutan di sekitar perairan tersebut tampaknya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup tinggi.Data kualitas air selama 1998-1999 menunjukkan bahwa suhu air permukaan Danau Limboto pada siang hari berkisar antara 29-32,50o C, sedangkan kecerahannya ("transparency") 35-65 cm. Pada siang hari, kadar oksigen dalam air permukaan dan dalam lapisan 1 meter di bawah permukaan berturut-turut adalah 6-10,30 mg/l dan 4-7,10 mg/l.
Dengan demikian, telah terjadi pendangkalan yang cukup cepat di perairan ini yang mencapai 38,80 cm/tahun. Penggundulan hutan di sekitar perairan tersebut tampaknya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup tinggi.Data kualitas air selama 1998-1999 menunjukkan bahwa suhu air permukaan Danau Limboto pada siang hari berkisar antara 29-32,50o C, sedangkan kecerahannya ("transparency") 35-65 cm. Pada siang hari, kadar oksigen dalam air permukaan dan dalam lapisan 1 meter di bawah permukaan berturut-turut adalah 6-10,30 mg/l dan 4-7,10 mg/l. Dengan demikian, telah terjadi pendangkalan yang cukup cepat di perairan ini yang mencapai 38,80 cm/tahun. Penggundulan hutan di sekitar perairan tersebut tampaknya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup tinggi.Data kualitas air selama 1998-1999 menunjukkan bahwa suhu air permukaan Danau Limboto pada siang hari berkisar antara 29-32,50o C, sedangkan kecerahannya ("transparency") 35-65 cm. Pada siang hari, kadar oksigen dalam air permukaan dan dalam lapisan 1 meter di bawah permukaan berturut-turut adalah 6-10,30 mg/l dan 4-7,10 mg/l.
Benteng Orange
Objek
wisata Benteng Oranye (Orange Fortress) merupakan salah satu
peninggalan bersejarah yang terdapat di Kecamatan Kwandang, kurang lebih
61 km dari Kota Gorontalo. Benteng ini merupakan cagar budaya
Benteng
ini dibangun oleh bangsa Portugal pada abad ke-17 (tahun 1630). Benteng
ini berukuran panjang 40 meter, lebar 32 meter, dan tinggi 5 meter (40x32x5
meter). Benteng ini memiliki 178 buah anak tangga.
Taluhu Barakati
Objek Wisata Taluhu Barakati terletak di Desa Barakati, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, berjarak sekitar 3 kilometer ke arah barat dari lokasi Taman Purbakala Benteng Otanaha. Nama objek wisata ini, Taluhu Barakati berasal dari dua kata, yaitu taluhu, yang berarti air, dan barakati yang berarti berkah atau rahmat. Dinamakan demikian karena di tempat ini terdapat sumber mata air yang sangat jernih, sejuk, dan menyegarkan, serta terbagi dalam kolam air panas dan air dingin, laksana berkah yang tercurah dari sang pencipta. Konon katanya air ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Menurut legenda masyarakat setempat yang dipercayai bahwa mata air taluhu barakati dulunya adalah sebagai lokasi permandian permaisuri dan kerabat kerajaan yang ada di Batudaa pada waktu zaman kerajaan. Akses pengunjung ke lokasi wisata ini sangat mudah dan terjangkau, karena tersedianya sarana dan prasarana lokal yang memadai.
Objek wisata Taluhu Barakati dilengkapi dengan berbagai fasilitas, antara lain dua kolam renang, untuk anak-anak dengan kedalaman lebih kurang 70 cm dan untuk dewasa dengan kedalaman antara 1 m hingga 2,3 meter dan panjangnya lebih kurang 12 m, tribune tertutup, kamar ganti pakaian, dan tempat peristirahatan terbuka. Air kolam merupakan aliran mata air yang sangat jernih. Airnya terus mengalir, jadi tidak menetap di dalam kolam. Kolam renang hanya tempat penampungan dan persinggahan, setelah dari kolam keluar lagi melalui pintu air terakhir dan mengalir membentuk sungai - sungai sungai kecil.
Di lokasi taluhu barakari belum tersedia penginapan buat para tamu. Biasanya pengunjung dari luar gorontalo (domestik maupun mancanegara) mengambil lokasi buat penginapan di pusat kota. Dari pusat kota menuju lokasi wisata hanya berjarak 8 km. Alternatif angkutan ke lokasi wisata, pengunjung sering menggunakan Bentor, motor, angkutan kota rute Batudaa – Bongomeme atau kenderaan pribadi. Di jalan Trans Batudaa Bongomeme, tepat di simpang tiga Desa Barakati, Anda akan melihat Gapura Objek Wisata Taluhu Barakati yang di sekitarnya terdapat Pos Tukang Ojek.
Bongo Desa Wisata Religi
Lokasi Desa wisata Religi Terletak Didesa Bongo Kecamatan Batudaapantai,
Lokasi ini berjarak +20 Km dari pusat kota Limboto dan +35 Km dari
bandara Jalaludin Gorontalo, Keunikan yang ada dari desa wisata religi
ini adalah pelaksanaan Festival Walima yang dilaksanakan setiap tahun
dalam rangka memperingati Maulud Nabi Besar SAW, Dengan menampilkan
Zikir dan jumlah Tolangga yang cukup banyak. Tolangga Berupa Kue dan
makanan yang ditata sedemikian rupa menyerupai kuba mesjid dan diarak
sepanjang jalan menuju mesjid besar kecamatan.
Objek Wisata Kebun Binatang Bongohulawa
Objek Wisata Kebun Binatang ini terletak di kelurahan bongohulawa kecamatan limboto Kabupaten Gorontalo.
Objek Wisata Buatan (Taman Pontolo Indah)
Objek wisata pontolo terletak di kabupaten Gorontalo utara.
Kota Jin
Kota jin sebenarnya hanya satu toponim atau nama geografis di Kabupaten Gorontalo Utara.
Nama itu merupakan sebuah desa di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, yang bernama Desa Kotajin.
Tetapi siapapun akan penasaran mengapa desa itu dinamakan Kotajin. Dengan berkendaraan mobil mengikuti jalan trans-Sulawesi menyusuri pantai utara Laut Sulawesi yang tidak kalah indahnya ke arah perbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara di Kecamatan Atinggola, tepat pada Km 100 kita akan membaca papan: selamat datang di Desa Kotajin.
Situs Otajin atau yang lebih di kenal dengan Istana Jin di kalangan masyarakat sekitar merupakan bangunan bebatuan yang tersusun rapi dan terjadi karena proses alam yang konon menurut kepercayaan masyarakat setempat dibuat oleh Raja Jin Pantai Utara.
Otajin secara geologis sebenarnya hanyalah bongkah batu besar dari batu gamping (batu kapur) yang telah mengalami proses pelarutan dengan terbentuknya gua sempit di dalamnya.
Ketika mendekat ke satu-satunya tempat yang mungkin menjadi asal-usul nama Kotajin itu, suasana angker tidak terasa. Sebuah pohon beringin besar memang tumbuh di atasnya, tetapi anak-anak desa dengan ceria bermain di sekitarnya, memanjat batu, dan memasuki gua sempit tanpa rasa takut. Di alat GPS posisinya dapat dideteksi pada lintang utara 0o54′49.1″ dan bujur timur 123o06′38.6″.
Akses ke lokasi situs otajin yang terletak di Desa Kotajin Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara dan berada di Tepi Jalan menuju Pantai Minanga, berjarak lebih kurang 90 km ke arah Timur Laut dari Ibu Kota Provinsi Gorontalo dan lebih kurang 70 km dari Bandar Udara Jalaluddin. Dapat ditempuh dengan memakan waktu lebih kurang 2 jam dengan menggunakan kenderaan roda dua dan roda empat. Akses dapat di tempuh juga dengan menggunakan jasa angkutan hotel dan angkutan umum (mikrolet) dengan rute Gorontalo – Atinggola.
Sebaiknya Anda menggunakan jasa pemandu atau yang lebih memahami suasana sekitar situs otajin. Atau langsung melapor ke rumah kepala Desa Kotajin, agar kunjungan Anda terhadap situs ini akan lancar dan tidak mengalami kendala. Walau terkesan mistik, suasana angker di lokasi ini tidak terasa. Karena anak-anak desa dengan ceria sering bermain di sekitar situs otajin, memanjat batu, dan memasuki gua sempit tanpa rasa takut.
Kotajin justru akan sangat meriah jika di kunjungi pada hari Rabu di akhir Bulan Safar, karena seluruh penduduk desa kotajin dan masyarakat atinggola pada umumnya akan melakukan Ritual Mandi Safar di Sungai Andagile yang menjadi batas Provinsi Gorontalo dengan Provinsi Sulawesi Utara. Menurut kepercayaan setempat, hari Rabu di akhir bulan Safar adalah hari naas yang harus dibersihkan dengan cara mandi di sungai.
Tanjung Kramat
Obyek Wisata Pulau Saronde
Pulau Saronde terletak di Desa Ponelo Kecamatan Kwandang, jarak dari
pelabuhan Kwandang sekitar 12 mil. Adapun alat transportasinya adalah
dengan menggunakan perahu tradisional “Katinting” dengan menghabiskan
waktu sekitar 60 menit.
Keindahan dan Panorama dari Pulau Saronde ini sudah terkenal baik wisatawan asing maupun lokal. Luas Pulau saronde sekitar 9 Ha, dan pada sisi luarnya terhampar pasir putih serta lingkungan serba asli, yang diapit oleh birunya laut, sehingga membuat setiap pengunjung merasa nyaman dan enggan meninggalkan pulau ini. Keindahan pasir putih serta karang yang tertata rapih secara alami adalah ciri khas Pulau Saronde, keceriaan anda di Pulau Saronde akan lebih berkesan dengan melakukan snorkeling.
Pulau lampu
Pulau Lampu ini terletak dibelakan dari Pulau Saronde jarak tempuh
sekitar 30 menit. Dengan keunikan khasnya serta keindahan alamnya
Keindahan Pulau Lampu ini sulit dilupkan. Hamparan pasir putih yang
halus bagaikan tepung, serta keindahan terumbu karang Pulau Lampu ini
juga terdapat bangunan peninggalan Belanda serta menara Mercysuar dan
Tugu bersejarah. Pulau ini dulu dikenal dengan nama Hulawa yang konon
dulunya pulau ini terdapat kandungan emas.Takcukup untuk di uraikan
namun layak untuk dibuktikan oleh mata telanjang, keindahan alamnya,
nikmati pula keindahan sunsetnya.
Pemandian Air Terjun Didingga
Pemandian Air Terjun Didingga terletak di Desa Didingga Kecamtan Tolinggula, lokasi Air terjun ini harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 3 Km dari pusat pedesaan. Di tempat ini juga anda bisa menikamati kicauan burung-burung yang nantinya akan menemani perjalanan anda menuju lokasi Air Terjun Didingga.Mohinggito adalah Nama Jenis Ikan Karang yang dominan di wilayah tersebut. Pulau ini terletak di Kecamatan Kwandang dengan luas ± 27 Ha. Dengan titik koordinat 00º 55′ 34,86″ LU – 122º 52′ 33,90″ BT, yang berdekatan dengan Pulau Saronde dengan jarak tempuh ± 13 Menit dari Pelabuhan Kwandang dengan menggunakan Speed Boat. Memiliki Pantai Pasir Putih yang Indah
” Dikelilingi pulau – pulau kecil
” Bentuk kegiatan Wisata Fishing, Jet Ski, Selancar angin dan Snockling
Pulau Raja
Pulau Raja, Pada mulanya Pulau ini bernama ” Mongaila ” yang artinya
memancing, karena terdapat jenis – jenis ikan karang. Pulau ini terdapat
Hutan lindung yang terletak di Kecamatan Anggrek dengan luas ± 158 Ha.
Dengan titik koordinat 00º 52′ 59,40″ LU – 122º 44′ 27,48″ BT, dengan
jarak 1,5 Mil dari Pantai Tolitohuyo dan mempunyai jarak tempuh ± 5 Menit dengan menggunakan Speed Boat.
Danau Perintis
Danau Perintis terletak di Desa Huluduatomo Kecamatan Suwawa yang
berjarak kurang lebih 11 Km dari Pusat Kota Gorontalo. Danau Perintis
merupakan danau air tawar seluas 6 Ha yang memiliki nilai sejarah. Danau
Perintis ini dibuat oleh Alm Bpk Nani Wartabone, yang digunakan pada
waktu itu untuk pengaiaran persawahan.
Adapun air yang mengalir ke Danau Perintis ini berasal dari mata Air Pegunungan yaitu Air Lulahu dan Mata Air Poao.
Air Terjun Taluda'a
Air terjun Taludaa berlokasi di Desa Taludaa Kecamatan Bone Pantai berjarak sekitar 65 Km dari pusat Kota Goronta.
Air Terjun Taludaa mempunyai ketinggian sekitar 42 Meter dan bentangan sekitar 15 Meter, Lokasi Air Terjun Taludaa berada di Kawasan Hutan Agro Wisata seperti Pohon buah Durian, Langsat, Nangka, Dll
Pantai Botutonu'o
antai Wisata Botutonu’o, lokasi wisata ini berada di desa Botutonu’o kecamatan Bone Raya kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Jarak tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi ini sekitar 15 KM dari pusat Kota Gorontalo dengan waktu 2 hingga tiga jam dengan kendaraan mobil maupun sepeda motor.
Lokasi ini cukup aman dikunjungi, karena masyarakat setempat sangat ramah dan berjiwa sosial dengan tamu wisatawan. Pantai ini masih dalam tahap pengembangan oleh pemerintah setempat, dan kelak diharapkan pantai ini mampu memberikan hiburan bagi wisatawan. Pantai ini sebelumnya memang sudah dijadikan sebagai pantai wisata, namun baru beberapa tahun terakhir ini pengelolaannya mulai ditingkatkan.
Tidak hanya dari sekitar Gorontalo saja
yang berkunjung, bahkan daerah-daerah tetangga provinsi Gorontalo pun
juga mendatangi tempat ini, karena lokasinya berada dilintas jalan Trans
Sulawesi yang menghubungkan Gorontalo-Bolaang Mongondow, Sulawesi
Utara. Karena letaknya sangat strategis ini, maka tempat ini tidak kalah
dengan pantai wisata lainnya yang ada di Gorontalo, dan menjadi salah
satu wisata yang diandalkan didaerah ini.
Kalau cuaca
lagi bagus, langit biru, angin sepoi-sepoi, ombak berkejaran, akan
menyambut para pengunjung. Pantainya bersih dan cocok dijelajahi dari
ujung ke ujung. Butiran pasir yang relatif besar membuat kaki mudah
terbenam, serta menambah eksotisme Botutonuo.
Pantai EKSOTIK
Pantai eksotik yang menjadi kunjungan masyarakat gorontalo ketika hari lubur tiba, salah satu pantai eksotik seperti nama yang diberikan tersebut. pantai tersebut di hiasi dengan puluhan kelapa yang tumbuh rindang menjulang yang membuat pantai itu tempat wisata yang sangat digemari.
Pantai Olele
Jika Anda melakukan perjalanan melalui pesisir pantai selatan Gorontalo, maka anda akan melihat pemandangan yang mempesona, laut biru yang tenang oleh karena berada di daerah Teluk Tomini yang kaya dengan ikannya, dengan pemandangan pantai pasir putih dan perahu nelayan yang berbaris indah. Jika anda singgah di Pantai Olele, dan melakukan penyelaman, maka anda akan melihat pemandangan taman bawah laut yang konon mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan taman laut di daerah lain yang telah dikenal, seperti Taman Laut Bunaken atau Taman Laut di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Bahkan di sinyalir bahwa Taman Laut Olele ini lebih alami di bandingkan dengan kedua taman laut di atas.
Taman Laut Olele terletak di
Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, ± 20 Km
dari pusat Kota Gorontalo dan dapat ditempuh dalam waktu ± 21 menit, dapat
dijangkau dengan kendaraan darat maupun kendaraan laut. Jika melalui jalur
darat, dengan menggunakan kenderaan roda dua atau roda empat melewati jalanan
berliku di pinggiran bukit. Menuju desa Olele, anda akan menyisir
jalan berkelok kelok, melintasi perumahan penduduk dengan pemandangan yang
kontras. Di satu sisi anda terkesima dengan tebing-tebing curam berpohon dan di
sisi lain, hambaran laut biru hijau tanpa batas membentang membuat anda
tercengang. Pantai Olele merupakan pintu gerbang menuju
surga Taman Laut Olele dengan alam bahari yang sangat indah. Para
penyelam dunia telah membuktikannya dengan mata sendiri. Mereka menyatakan
bahwa sebagian biota laut yang terdapat di sana tidak dijumpai di perairan
lain.
Taman
laut Olele menyimpan banyak
keindahan, diantaranya terdapat Goa Jin dengan ikan-ikan hias, Biota Laut,
Terumbu karang yang sehat, padat dan indah, Bunga Karang Raksasa, Beberapa
jenis ikan yang langka dan hanya terdapat di perairan teluk tomini. Saat
ini, Taman Laut Olele menjadi ikon wisata di Provinsi Gorontalo yang
berada di pesisir selatan. Jika berkunjung ke Gorontalo, tak lengkap rasanya
kalau Anda tidak mengunjungi lokasi ini. Maklum, ketenaran Pantai
Olele menggaung hingga di daerah lain sehingga mendapat
julukan Primadona Pantai Selatan.
Pantai Dunu
Pantai Dunu merupakan salah satu kekayaan alam dan pesona wisata
bahari yang dimiliki Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Panorama alamnya cukup mengagumkan. Keanggunan Pantai Dunu sudah dikenal
luas oleh masyarakat Gorontalo Utara, serta masyarakat lainnya di luar
Kabupaten Gorontalo Utara. Bahkan, tak sedikit warga dari Kabupaten
Bolmong Utara (Provinsi Sulawesi Utara) dan warga Kota Gorontalo juga
datang untuk menikmati keindahan panorama alam yang natural dengan
kelembutan pasir serta percikan ombak kecil yang menyapa penuh karamahan
siapapun yang akan mengunjungi Pantai Dunu.
Tak heran, setiap hari libur Pantai Dunu
ramai didatangi warga dari berbagai penjuru untuk melepas lelah bersama
keluarga ataupun kerabat kantor. Ada yang mandi ada pula yang hanya
datang menikmati keindahan pulau-pulau yang terbentang di depan Pantai
Dunu. Ditambah, jika matahari mulai beranjak turun, suasana alam di
sekitar Pantai Dunu semakin mempesona.
Kendati sudah menjadi alternatif kunjungan wisata di Provinsi
Gorontalo, Pantai Dunu belumlah difasilitasi layaknya sebuah tempat
wisata. Misalnya saja, ruang ganti, tempat bilas, pelindung buatan serta
sarana prasarana pendukung lainnya. Untungnya, ada beberapa warga yang
memanfaatkan moment ini untuk memberikan kemudahan kepada
pengunjung yang menikmati air laut dan pasir lembut Pantai Dunu. Bisa
dikata, Pantai Dunu belum tersentuh. Hanya bentangan alam saja yang ada
dan siap menyambut kedatangan wisatawan lokal.
Pantai Dunu yang memiliki sejuta keindahan ini sudah seharusnya
dikembangkan untuk menjadi salah satu icon pariwisata di Gorontalo
bagian utara. Jika dikelola dengan baik, tempat wisata yang satu ini
bisa memberikan income terhadap pendapatan daerah. Oleh Pemerintah
Kabupaten Gorontalo Utara, rencana pengembangan Pantai Dunu untuk
menjadi tempat wisata masa depan sudah diagendakan pembangunannya di
tahun 2011.
Pantai Dunu akan menjadi wisata penunjang tempat-tempat wisata
lainnya yang ada di Gorontalo Utara. Seperti Pantai Minanga di Kecamatan
Atinggola, Ota lo Jin di Desa Kotajin Kecamatan Atinggola, Benteng
Orange di Desa Dambalo Kwandang, Pulau Lampu, Pulau Saronde dan masih
banyak lagi tempat-tempat wisata yang memiliki sejuta panorama nan
indah.
Potensi wisata Pantai Dunu kedepan pasti akan memberi dampak ekonomi
yang luar biasa bagi masyarakat setempat. Rencana pembangunan kawasan
wisata Pantai Dunu ini akan dibangun dengan struktur bangunan modern.
Sehingga, kawasan wisata ini bakal menjadi tujuan wisatawan lokal bahkan
mancanegara.
Selama perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan alam yang sejuk,
hijau, lembah dan bukit ditandai dengan lambaian pohon kelapa. Di
sepanjang jalan itu pula Anda dapat berhenti di beberapa tempat untuk
membeli ole-ole makanan khas Gorontalo seperti ilabulo (daging, lemak
serta kulit ayam yang dimasak pakai pati sagu), binte biluhuta (sup
jagung yang lezat) serta dodol khas daerah Gorontalo. Atau menikmati
jagung pulut di Paguyaman, di dekat lokasi transmigrasi. Jagung ini
memiliki tongkol yang lebih kecil dibandingkan dengan jagung biasa,
namun rasanya sangat khas, lembut dan gurih.
Akses menuju tempat wisata Pantai Dunu sangatlah terjangkau, hanya
berjarak tempuh sekitar 120 menit dari Ibu kota Provinsi Gorontalo.
Terletak di Desa Dunu Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Dapat
ditempuh dengan menggunakan kenderaan roda dua dan roda empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar