Senin, 03 Maret 2014

Sumber Daya Alam Provinsi Gorontalo

    Dalam rangka mewujudkan Gorontalo sebagai kota pertanian (Agropolitan), maka berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi melalui perbaikan infrastruktur sebagai pilar pilar dalam memacu pembangunan, antara lain penyediaan sarana produksi pertanian, penyediaan dana penjamin, peningkatan SDM pertanian, memperlancar pemasaran dengan jaminan harga dasar dan lain lain, dengan menyusun berbagai program:

1. Pengembangan tanaman pangan, di versifikasi pangan dan ketahanan pangan daerah;
2. Pengembangan agropolitan menuju satu jutaan ton jagung;
3. Pengembangan agro bisnis, dan
4. Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan petani melalui pembedayaan masyarakat pertanian.
Dalam mengembangkan potensi dan keaneka ragaman sumber daya alam di Provinsi Gorontalo merupakan peluang investasi untuk dikembangkan, seperti investasi di bidang agro bisnis (pertanian dan perkebunan), termasuk juga agro industri (nata de coco, minyak kelapa dan Dubuk santan) serta di bidang pertambangan (emas, granit clan bahan galian golongan ),
Prioritas pengembangan selama lima tahun ke depan diproyeksikan pada komoditi jagung dengan luas areal produksi jagung tahun 2004 seluas 35.692,450 ha dengan jumlah produksi sebanyak 323,065 ton dan untuk jagung louning sendiri telah berhasil di ekspor sebesar 9.148 ton.
Dari luas wilayah Provinsi Gorontalo seluas 1.221.544 ha, untuk areal potensial pertanian seluas 463.649,09 ha atau 37,95%, tetapi yang baru di manfaatkan seluas 148.312,78 ha (32%) atau masih terdapat peluang pengembangan lahan 315.336,31 ha. Wilayah Provinsi Gorornalo merupakan daerah agraris dengan keadaan topografi datar, berbukit-bukit sampai dengan bergunung sehingga berbagai jenis tanaman pangan dapat tumbuh dengan baik di daerah ini.
Luas lahan kering adalah 215.845,00 ha. Sedangkan rawa-rawa (tegalan) seluas 1.580,00 ha, Luas areal produksi padi pada tahun 2006 yaitu 45.027 ha dengan jumlah produksi tahun 2006 sebanyak 197.600,94 ton dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2005 yang mempunyai luas areal 37.831 ha dengan jumlah produksi sebanyak 164.168 tom. Luas areal produksi kedelai pada tahun 2006 adalah 5.217 ha dengan jumlah produksi 6.767,21 ton, mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2005 yang mempunyai luas areal produksi 2.677 ha dengan jumlah produksi 3.738 ton. Luas areal produksi kacang tanah pada tahun 2006 adalah 2.825 ha dengan jumlah produksi 3.316,79 ton meningkat jika dibandingkan pada tahun 2005 yang mempunyai luas areal 4.335 ha dengan jumlah produksi mencapai 5.371 ton. Luas areal produksi ubi kayu pada tahun 2006 adalah seluas 853 ha dengan jumlah produksi mencapai 9.742,04 ton. Luas areal produksi Singkong dan umbi-umbian seluas 894,70 dengan jumlah produksi sebanyak 10.041 ton. Luas areal produksi sayur-sayuran pada tahun 2006 adalah 3.674 ha dengan jumlah produksi mencapai 74,44 ton/ha.
Jika dilihat dari data luas kawasan hutan Provinsi Gorontalo pada tahun 2004 berdasarkan TGHK (Tata Guna Hutan Kesepakatan), maka lufas kawasan hutan Provinsi Garontalo seluas 826.378,12 ha, yang terdiri dari: hutan lingdsing seluas 165.488,67 ha, hutan konservasi seluas 20.135,60 ha, hutan produksi terbatas seluas 342.449,55 ha, dan hutan produksi seluas 100.684,45 ha. Dari seluruh luas hutan tersebut hasil kayu yang di dapat mencapai total 14.808.000 m³.
Kawasan laut di Gorontalo, terutama di Teluk Tomini, menyimpan banyak potensi alam karena merupakan satu satunya teluk yang dilalui garis khatulistiwa. Perikanan dan kelautan merupakan sektor unggulan bagi Goronralo yang memiliki garis pantai yang cukup panjang, Garis pantai Utara dan Selatan masing masing memiliki panjang sekitar 270 kilometer dan 320 kilometer. Gorontalo akan di kembangkan sebagai wilayah Agropolitan dengan Pertanian dan Perikanan yang akan menjadi Sektor Pengembangan Ekonomi Unggulan Provinsi. Potensi sumber daya perikanan Gorontalo berada di tiga perairan, yakni Teluk Tomini, Laut Sulawesi, dan Zone Ekonomi Eksklusif Laut Sulawesi. Sayangnya, tingkat pemanfaatan perikanan tangkap baru 24,05% atas 19.771 ton per tahun.
Luas wilayah perairan Gorontalo termasuk cukup besar yakni di Utara sepanjang 270 kilometer menghadap ke Laut Sulawesi ada areal Zone Ekonoinic Exclusive (ZEE) yang kaya dengan hasil laut. Jenis ikan yang ada di wilayah itu adalah palangis besar dan palangis kecil.
Sejak menjadi provinsi, produksi hasil perikanan di Gorontalo terus meningkat, Sektor perikanan tangkap dengan potensi mencapai 1.226.090 ton, dapat menghasilkan produksi sebesar 37.036 ton/tahun, sektor budidaya laut dengan potensi mencapai 25.050 ton dapat menghasilkan produksi sebesar 5.648,3 ton/tahun, sektor budidaya air payau dengan jumlah potensi mencapai 59.770 ton dapat menghasilkan produksi sebesar 1.553,2 ton/tahun dan budidaya air tawar dengan potensi mencapai 928,6 ton dapat meningkatkan produksi sebesar 928,6 ton/tahun.
Potensi kelautan lainnya yang menjadi unggulan, yaitu budi daya rumput laut yang didukung program Gerakan Menanam Rumput Laut (Germar Laut), pemanfaatan lahannya baru mencapai sekitar 850 ha dengan produksi 4.250 ton/ha/tahun.
Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar