Sumber Daya Alam Provinsi Gorontalo
Dalam rangka mewujudkan Gorontalo sebagai
kota pertanian (Agropolitan), maka berbagai upaya terus dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi melalui perbaikan infrastruktur sebagai pilar pilar
dalam memacu pembangunan, antara lain penyediaan sarana produksi
pertanian, penyediaan dana penjamin, peningkatan SDM pertanian,
memperlancar pemasaran dengan jaminan harga dasar dan lain lain, dengan
menyusun berbagai program:
1. Pengembangan tanaman pangan, di versifikasi pangan dan ketahanan pangan daerah;
2. Pengembangan agropolitan menuju satu jutaan ton jagung;
3. Pengembangan agro bisnis, dan
4. Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan petani melalui pembedayaan masyarakat pertanian.
Dalam mengembangkan potensi dan keaneka ragaman sumber daya alam di
Provinsi Gorontalo merupakan peluang investasi untuk dikembangkan,
seperti investasi di bidang agro bisnis (pertanian dan perkebunan),
termasuk juga agro industri (nata de coco, minyak kelapa dan Dubuk
santan) serta di bidang pertambangan (emas, granit clan bahan galian
golongan ),
Prioritas pengembangan selama lima tahun ke depan diproyeksikan pada
komoditi jagung dengan luas areal produksi jagung tahun 2004 seluas
35.692,450 ha dengan jumlah produksi sebanyak 323,065 ton dan untuk
jagung louning sendiri telah berhasil di ekspor sebesar 9.148 ton.
Dari luas wilayah Provinsi Gorontalo seluas 1.221.544 ha, untuk areal
potensial pertanian seluas 463.649,09 ha atau 37,95%, tetapi yang baru
di manfaatkan seluas 148.312,78 ha (32%) atau masih terdapat peluang
pengembangan lahan 315.336,31 ha. Wilayah Provinsi Gorornalo merupakan
daerah agraris dengan keadaan topografi datar, berbukit-bukit sampai
dengan bergunung sehingga berbagai jenis tanaman pangan dapat tumbuh
dengan baik di daerah ini.
Luas lahan kering adalah 215.845,00 ha. Sedangkan rawa-rawa (tegalan)
seluas 1.580,00 ha, Luas areal produksi padi pada tahun 2006 yaitu
45.027 ha dengan jumlah produksi tahun 2006 sebanyak 197.600,94 ton dan
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2005 yang mempunyai
luas areal 37.831 ha dengan jumlah produksi sebanyak 164.168 tom. Luas
areal produksi kedelai pada tahun 2006 adalah 5.217 ha dengan jumlah
produksi 6.767,21 ton, mengalami peningkatan jika dibandingkan pada
tahun 2005 yang mempunyai luas areal produksi 2.677 ha dengan jumlah
produksi 3.738 ton. Luas areal produksi kacang tanah pada tahun 2006
adalah 2.825 ha dengan jumlah produksi 3.316,79 ton meningkat jika
dibandingkan pada tahun 2005 yang mempunyai luas areal 4.335 ha dengan
jumlah produksi mencapai 5.371 ton. Luas areal produksi ubi kayu pada
tahun 2006 adalah seluas 853 ha dengan jumlah produksi mencapai 9.742,04
ton. Luas areal produksi Singkong dan umbi-umbian seluas 894,70 dengan
jumlah produksi sebanyak 10.041 ton. Luas areal produksi sayur-sayuran
pada tahun 2006 adalah 3.674 ha dengan jumlah produksi mencapai 74,44
ton/ha.
Jika dilihat dari data luas kawasan hutan Provinsi Gorontalo pada
tahun 2004 berdasarkan TGHK (Tata Guna Hutan Kesepakatan), maka lufas
kawasan hutan Provinsi Garontalo seluas 826.378,12 ha, yang terdiri
dari: hutan lingdsing seluas 165.488,67 ha, hutan konservasi seluas
20.135,60 ha, hutan produksi terbatas seluas 342.449,55 ha, dan hutan
produksi seluas 100.684,45 ha. Dari seluruh luas hutan tersebut hasil
kayu yang di dapat mencapai total 14.808.000 m³.
Kawasan laut di Gorontalo, terutama di Teluk Tomini, menyimpan banyak
potensi alam karena merupakan satu satunya teluk yang dilalui garis
khatulistiwa. Perikanan dan kelautan merupakan sektor unggulan bagi
Goronralo yang memiliki garis pantai yang cukup panjang, Garis pantai
Utara dan Selatan masing masing memiliki panjang sekitar 270 kilometer
dan 320 kilometer. Gorontalo akan di kembangkan sebagai wilayah
Agropolitan dengan Pertanian dan Perikanan yang akan menjadi Sektor
Pengembangan Ekonomi Unggulan Provinsi. Potensi sumber daya perikanan
Gorontalo berada di tiga perairan, yakni Teluk Tomini, Laut Sulawesi,
dan Zone Ekonomi Eksklusif Laut Sulawesi. Sayangnya, tingkat pemanfaatan
perikanan tangkap baru 24,05% atas 19.771 ton per tahun.
Luas wilayah perairan Gorontalo termasuk cukup besar yakni di Utara
sepanjang 270 kilometer menghadap ke Laut Sulawesi ada areal Zone
Ekonoinic Exclusive (ZEE) yang kaya dengan hasil laut. Jenis ikan yang
ada di wilayah itu adalah palangis besar dan palangis kecil.
Sejak menjadi provinsi, produksi hasil perikanan di Gorontalo terus
meningkat, Sektor perikanan tangkap dengan potensi mencapai 1.226.090
ton, dapat menghasilkan produksi sebesar 37.036 ton/tahun, sektor
budidaya laut dengan potensi mencapai 25.050 ton dapat menghasilkan
produksi sebesar 5.648,3 ton/tahun, sektor budidaya air payau dengan
jumlah potensi mencapai 59.770 ton dapat menghasilkan produksi sebesar
1.553,2 ton/tahun dan budidaya air tawar dengan potensi mencapai 928,6
ton dapat meningkatkan produksi sebesar 928,6 ton/tahun.
Potensi kelautan lainnya yang menjadi unggulan, yaitu budi daya
rumput laut yang didukung program Gerakan Menanam Rumput Laut (Germar
Laut), pemanfaatan lahannya baru mencapai sekitar 850 ha dengan produksi
4.250 ton/ha/tahun.
Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar